Demi Tegaknya Keadilan dan Kesejahteraan...

| Beranda | | Liputan Media | | Resume Berita | | Siaran Pers | | Aktivitas | | Artikel | | Berita Foto |

Saturday, June 17, 2006


Tamsil Inginkan Wakil Berjiwa Enterpreneurship
MAKASSAR -- Pilkada Gubernur Sulsel memang masih setahun lebih. Tapi, bagi Tamsil Linrung--kandidat yang banyak disebut-sebut bakal meramaikan pilkada Gubernur Sulsel--tak masalah jika sudah dibicarakan dari sekarang. Termasuk, sosok yang diinginkan mendampinginya sebagai calon wakil gubernur.
Menurut anggota Komisi IX DPR RI ini, sosok yang diinginkan mendampinginya harus memiliki jiwa enterpreneurship. Juga yang bisa segera melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. "Siapapun, yang penting bisa segera melakukan perubahan bagi bangsa ini, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dia harus mengelola pemerintahan dengan pendekatan enterpreneurship," tegas Tamsil kepada wartawan, Sabtu 6 Mei di PKP Unhas, usai tampil sebagai pembicara dalam seminar nasional busung lapar dan gizi buruk, bersama Wagub Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Legislator PKS Sulsel ini lantas mencontohkan kepemimpinan pemerintahan di Provinsi Gorontalo. Menurut dia, kepemimpinan di daerah yang baru mekar itu mampu mendorong percepatan kesejahteraan rakyat.Tak hanya itu syarat yang dikemukakan Tamsil. Menurutnya, pemimpin Sulsel ke depan memang harus dari politisi. Akan tetapi politisi yang memiliki kemauan akselerasi perubahan yang cepat, dan berani mengambil risiko dalam upaya mensejahterakan rakyatnya.
"Cukup banyak yang punya skill enterpreneurship, misalnya akademisi Tamsil Arifin yang menjadi komisaris di Tonasa. Banyak juga birokrat yang punya wawasan enterpreneurship yang baik tapi mungkin tidak terlalu menonjol kelihatan," ujarnya. Sebab, Tamsil melanjutkan, kekuasaan identik dengan kekayaan. Namun diharapkan, pemimpin bisa mengubah komitmen kapitalis yang tadinya untuk rekan dan keluarga menjadi kepentingan masyarakatnya.
Menurut Tamsil, banyak masalah yang perlu dibenahi di Sulsel. Tak hanya masalah sosial seperti kemiskinan, gizi buruk hingga DBD. Tapi juga birokrasi perlu dibenahi."Birokrasi kita gemuk, lamban, dan tidak efisien. Perlu juga ada reward dan punishment," ungkapnya.Tamsil menjelaskan, bagi mereka yang berprestasi harus diberikan penghargaan. Sebaliknya, yang tidak lagi efektif bekerja, dipensiunkan saja.
"Siapapun jadi pemimpin Sulsel ke depan harus memprogramkan gerakan pensiun dini bagi yang tak efektif di birokrasi dan diganti dengan anak muda yang progresif," tegas anggota Panitia Anggaran DPR RI ini.Menurut penulis buku bertajuk Panggilan Keadilan ini, kalau birokrasi dapat memposisikan diri sebagai pelayanan yang maksimal, maka masalah yang kerap dialami Sulsel, seperti gizi buruk dapat diminimalisir.
Betapa tidak, di Sulsel, ada hak-hak dasar rakyat yang tidak ada lagi, khususnya pendidikan. Mestinya, kata dia, tak ada lagi anak yang tak memperoleh pendidikan. "Pengemis misalnya. LSM dan parpol mesti proaktif mengangkut mereka agar dapat pendidikan. Dan jangan lagi ada orang sakit yang meninggal tanpa disentuh dokter," tegasnya.
Tamsil menyebutkan, sekarang ada anggaran dari pemerintah sebesar Rp150 ribu per orang miskin. Dana itu bisa untuk perawatan kelas III di rumah sakit. Seharusnya, kata dia, dana itu dimanfaatkan.Apakah yang dimaksud Tamsil itu adalah Syahrul Yasin Limpo atau Tamsil Arifin? Dia hanya tersenyum. Syahrul yang berada di sampingnya juga ikut senyum. Walau demikian, bagi Syahrul, saat ini dirinya hanya memikirkan agar roda pemerintahan dapat berjalan baik. Belum memikirkan soal pilkada.
"Kasihan rakyat kalau kita bicarakan soal pilkada terus. Kan masih lama," ujarnya tersenyum. Asal tahu saja, Syahrul memang disebut-sebut bakal diusung PKS. Namun, saat ditanya peluang itu, Syahrul mengatakan, dirinya ingin meraih gelar doktor lebih dulu, baru memikirkan pilkada."Raih doktor dulu baru pilkada. Kalau tidak jadi kan, yang penting sudah doktor," mantan Bupati Gowa ini tersenyum lebar sambil memasuki mobil dinasnya.Sekadar informasi, sebelum seminar, Syahrul juga sempat memuji Tamsil sebagai sosok yang gagah dan smart. Bahkan dia mengaku grogi dekat dengan seorang calon gubernur. (nin/Tribun Timur, 07 Mei 2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home